Dunia fashion selalu bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman. Dua generasi yang paling banyak memengaruhi tren saat ini adalah Generasi Milenial (lahir sekitar 1981–1996) dan Generasi Z (lahir 1997–2012). Meski sama-sama mencintai fashion, keduanya memiliki gaya dan pendekatan yang berbeda.
Perbedaan Fashion Gen Z dan Milenai
1. Gaya dan Identitas
Milenial cenderung menyukai gaya yang lebih simpel, elegan, dan praktis. Mereka sering memilih pakaian yang bisa dipakai di berbagai kesempatan, baik formal maupun kasual. Warna-warna netral seperti hitam, putih, abu-abu, dan nude menjadi favorit karena mudah dipadukan.
Sementara itu, Gen Z lebih berani bereksperimen. Mereka suka tampil dengan warna mencolok, motif unik, dan padu padan yang nyentrik. Bagi Gen Z, fashion adalah sarana utama untuk mengekspresikan kepribadian dan identitas.
2. Tren dan Inspirasi
Generasi Milenial banyak dipengaruhi oleh selebriti, majalah fashion, dan brand ternama. Mereka cenderung mengikuti tren yang dipopulerkan oleh influencer terkenal.
Sebaliknya, Gen Z mendapatkan inspirasi dari media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Pinterest. Tren seperti streetwear, Y2K, hingga genderless fashion lebih banyak muncul dari kreativitas komunitas online daripada sekadar brand besar.
3. Sikap terhadap Sustainability
Milenial mendukung fashion berkelanjutan, namun sering masih fokus pada kualitas jangka panjang dengan membeli produk premium yang tahan lama.
Gen Z lebih menekankan sustainable fashion melalui thrifting, DIY (do it yourself), serta mendukung brand yang ramah lingkungan dan etis. Mereka lebih sadar dampak industri fashion terhadap bumi.
4. Harga dan Brand
Milenial cenderung loyal pada brand tertentu, terutama yang sudah mapan dan punya citra berkualitas. Gen Z, sebaliknya, lebih fleksibel: mereka tidak segan mencoba brand baru, lokal, atau bahkan produk second hand asal sesuai dengan gaya pribadi mereka.
Secara keseluruhan, fashion Milenial mencerminkan kesan profesional, simpel, dan praktis, sedangkan fashion Gen Z menonjolkan keberanian, kreativitas, serta nilai keberlanjutan. Perbedaan ini justru memperkaya industri fashion global dengan ragam tren yang semakin berwarna.